#SherlyReview : Himalaya Neem Mask - Berani Tahan Sensasi Cekit-Cekitnya?

RABU, 3 JANUARI 2018

Haloooo.

Siapa yang masih asing dengan merk Himalaya Herbals? Merk asal India yang keberadaannya sudah dicetuskan sejak tahun 1930 dan mulai memasarkan produknya di India tahun 1999 serta launching kembali dengan 'identitas' baru di tahun 2001 ini, kini mulai banyak mendapatkan hati penggila skincare murah dan mumpuni (baca: gue).

Produk Himalaya pertama kali yang gue gunakan adalah Himalaya Herbals Clarifying Mud Mask. Gue lupa nyobain tahun kapan. Yang jelas waktu itu nama 'Himalaya' masih asing banget di telinga gue. Berhubung di tahun itu gue lagi demen nyobain face mask, alhasil setelah baca sekilas tentang si Mud Mask, gue masukin keranjang belanja deh.

Beberapa tahun kemudian (ehehe gue ngomongnya kayak 10 tahun yang lalu nih), herannya gue susah banget dapetin si Mud Mask. Gue malah sering nemuin si Neem Mask padahal itu lebih cocok untuk kulit rentan berjerawat. Yaudah gue juga nyoba Himalaya Herbals Purifying Neem Mask. Ya namanya juga udah cinta sama Himalaya kali ya. Ya coba aja.

Sama kayak kamu. Kalau udah cinta, tai kucing rasanya kayak coklat silverqueen.

Seperti di foto, produk ini datang dalam kemasan tube putih nuansa hijau. Ada dua kemasan, yang gede 100mL dan kecil 50mL. Tutupnya bentuk flip top berwarna hijau. Rapet dan nggak gampang tumpah kok. Agak bulky namun masih travel-friendly.

Dari kemasannya, si Himalaya 'menjual' ingredients Nimba dan Kunyit. Nimba terkenal dengan sifat pembersih dan antibakteri sedangkan kunyit dan Fuller's Earth untuk menyejukkan kulit, memperbaiki tekstur kulit, dan menjadikan kulit cerah serta sehat.

via Giphy

Duh. Klaimnya kece bener.

Di bagian belakang kemasan tertulis lengkap penjelasan singkat produk, cara pemakaian, komposisi, anjuran penyimpanan, batch number product, tanggal kadaluarsa, nomor BPOM, perusahaan pengimpor, alamat website, masa PAO, logo no animal testing, barcode, dan simbol daur ulang. Lengkap. Jadi kaga perlu buka websitenya lagi buat nyari tau.

Yah, karena ini produknya herbal gitu, dia ada masa PAOnya selama 6 bulan. Makanya gue selalu memberi stiker tambahan bertuliskan tanggal kapan gue buka produk itu.

"Tapi kak, itu kan tanggal kadaluarsanya masih lama?"

Dek, kalo produk udah dibuka, maka lifetime-nya dia bakalan berkurang. Jadi adek jangan berpatokan sama tanggal kadaluarsanya yha. Patokan sama PAO-nya (period after opening).

Inget ya. Itu muka cuma satu. Jangan elu macam-macamin pake produk kadaluarsa. Sayang duit? Gak sempet pake? Itu bukan alasan, neng. Gak usah belagu pake banyak produk masker. Coba ditelatenin dulu satu persatu. Jadi, gak bakalan ada produk yang mubazir.

via Giphy

"Teksturnya gimana?"

Teksturnya agak kentel tapi gak kebangetan. Warnanya hijau butek yang kalau mulai mengering warnanya jadi hijau muda. Wanginya? Bagi beberapa orang yang gak suka wangi-wangian herbal, mungkin gak bakal suka. Soalnya wanginya kenceng banget. Tapi gue suka wanginya.

Ada sensasi cekit-cekit saat pertama kali dipakai. Terutama di daerah yang pori-porinya besar. Pori-pori gue gak gede amat sih, tapi ya tetep ada cekit-cekit di sekitaran pipi dan cuping hidung. Sensasi ini hanya bertahan di menit awal, selebihnya udah enggak. Ditahan-tahanin aja, demi wajah kinclong paripurna!

"Apa bener bisa sembuhin jerawat, Kak?"

Beberapa orang yang gue kenal mengatakan bahwa masker ini ampuh untuk mengatasi jerawat mereka. Tapi menurut gue jangan dipake pas meradang sih.. soalnya pasti akan berasa cekit luar biasa. Setidaknya, dengan rutin memakai masker ini bisa menghalau kemungkinan jerawat merajalela dengan bebas.

Teman-teman gue yang lain juga bilang kalau ini adalah holy-grail product mereka untuk mengatasi kulit berjerawat! Hebat bener gak tuh? Sayangnya, karena kulit wajah gue gak berjerawat, jadi gue nggak bisa kasih komen lebih lanjut.

"Beneran bisa mengurangi minyak berlebih, Kak?"

Ya kalau ini bisa sih gue rasain. Seenggaknya, kulit wajah gue udah gak jadi kilang minyak kayak dulu lagi dan minyak lebih terkontrol. Produksi minyak gue sudah normal. Bahkan gak ada lagi tuh yang namanya rempong ngeblotting hidung pake paper oil. Tapi gue yakin sih, minyak terkontrol ini bukan cuma karena si masker. Gaya hidup dan pola makan juga berpengaruh loh! :)

Itu gue tampilin wajah gue saat memakai Himalaya Neem Mask ini. Saran gue, pakailah masker ini sampai setengah kering. Karena dia modelnya clay mask, dimana clay mask itu jika dipakai sampai kering banget bakalan menyerap kembali kelembaban alami wajah.. jadi bukannya bagus, eh malah tambah minyakan karena kulit dehidrasi. Jadi pakai sampai setengah kering aja ya sis! Gak usah sampe kering amat, cukup dompet lu aja yang kering.

"Pori-porinya mengecil, Kak?"

Yah namanya juga masker clay mask ya. Pasti membersihkan pori. Kalau pori bersih ya otomatis TERLIHAT mengecil. Gue bilang TERLIHAT ya, bukan MENJADI kecil. Karena sesungguhnya pori-pori itu nggak punya otot jadi nggak punya kemampuan untuk membesar ataupun mengecil.

Gue sering banget ngebuang produk ini saat masih setengah penuh. Kenapa? ehehe, karena udah keburu deadline masa PAO nya. Jadinya gue mengakali dengan membeli masker ini dalam ukuran kecil. 

via Giphy

Saran gue lagi nih ya, kalo kalian anaknya masih demen coba masker ini-itu, mending beli Himalaya Neem Mask ini ukuran kecil deh. Jadi gak bakal rugi-rugi amat. 

"Efek setelah pakai gimana, Kak?"

Gue biasanya pakai Himalaya Neem Mask seminggu sekali karena gue juga selingi dengan masker yang lain. Duh, koleksi masker gue bejibun.. jadi kudu dirotasi biar habis semua :") Kalian gitu juga gak?

via Vagabomb

Efek yang gue dapetin ya seperti masker pada umumnya. Kulit wajah terasa halus dan lembut setelah ngebilas maskernya. Entah karena sugesti atau bagaimana, tapi pernah gue sadari kalau jerawat gue agak kaleman pakai ini.

"Harganya berapa, Kak? Belinya dimana?"

Serius. Gue lupa harganya berapa. Pokoknya masih dibawah 50 ribu kok. Mungkin sekitar 20-30ribu.

Kalian bisa dapetin ini di supermarket terdekat di kota kalian. Beberapa temen gue bilang mereka bisa dapetin masker ini di guardian, watson, dan gitu-gitu deh. Kalau gak mau rempong, ya tinggal beli online aja.

KESIMPULAN

(+) Murah dan mudah didapat

(+) Klaimnya terbukti: mengatur minyak, mengatasi jerawat, membersihkan pori.

(+) Wanginya enak 

(-) Ada sensasi cekit-cekit, kalo gak terbiasa bakalan risih.

RATING?

4 of 5. Suka deh!

*sptw*